Minggu, 01 Oktober 2017

Penyerahan Bantuan untuk Pengungsi Gunung Agung

Setelah penggalangan dana untuk pengungsi Gunung Agung selesai dilaksanakan, Sabtu kemarin Komunitas Darling (Sadar Lingkungan) Melaya, Jembrana bersama dengan Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) menyerahkan bantuan kepada para pengungsi Gunung Agung yang mengungsi ke daerah Negara.


Setelah sebelumnya melakukan pendataan ada setidaknya 200 pengungsi yang tersebar di daerah Jembrana. Kami dan relawan memfokuskan penyerahan bantuan ke daerah - daerah yang masih belum tersentuh bantuan. Kami memutuskan untuk menyerahkan bantuan kepada pengungsi Gunung Agung yang mengungsi ke darah Penyaringan, Negara.


Sabtu (30/9/2017) kami bersinergi dengan pihak / Perangkat Desa Penyaringan Mendoyo membuat program pemberdayaan pengungsi di wilayah Penyaringan Mendoyo bertempat di balai tempek III Tembles Penyaringan. Kita menyerahkan bantuan berupa sembako (beras, minyak, bumbu dan gerang), alat - alat mandi, diapers dan pembalut untuk wanita kepada 15 KK pengungsi wilayah Penyaringan serta menghibur mereka mengan meyelenggaran acara akustikan bersama teman - teman.

Selain menyerahkan bantuan berupa sembako, kita juga memberikan beberapa pisau untuk mejejaitan, karena sebagian besar waktu mereka diisi dengan mejejaitan. Tak lupa selama kegiatan kita juga memunguti sampah di sekitar Balai Tempek agar terlihat bersih, sekaligus memberi contoh kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan dan menjaga alam tentunya.


Tak hanya berhenti di Balai Tempek ini, kami terus bergerak ke daerah - daerah pelosok untuk memberikan bantuan kepada mereka yang sama sekali belum tersentuh bantuan. Berbekal dengan data dari perangkat desa kami mengunjungi pengungsi yang bertahan di rumah sanak saudaranya di desa ini. Ada setidaknya 4 spot yang kami datangi dengan total kurang lebih 22 KK yang berhasil kami datangi.


Banyak hal positif yang kami dapatkan dari acara - acara seperti ini. Bisa berkumpul dan sharing dengan teman - teman sevisi, mengajari anak - anak untuk selalu menghargai sesama dan tentunya memberi contoh yang baik ke masyarakat, meskipun cara kami masih belum sempurna. Tak banyak kami mendapatkan teguran negatif dari kegiatan yang kami lakukan ini. Dari masalah ijin, masalah pengelolaan dana dan masalah - masalah kecil lainnya dan anehnya itu datang dari Perangkat Desa kami sendiri. Namun semua sudah teratasi karena kami sadar semua yang kami lalukan semata mata untuk kemanusiaan dan kebaikan jadi kami tak bersikap 'sama' seperti apa yang mereka fikirkan ke kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar